Rabu, 27 Juni 2012

Tak Selamanya Mereka Harus di Takuti

Dikagetkan dengan kedatangan segerombolan anak funk ( aku biasa menyebutnya)yg tak pernah ku  lihat sebelumnya. Tiba2 dtng , trus nanya "yuk ado nasi dak?"

sontak sAja aku bingung disertai rasa  takut...

yaach bagaimana tidak... dari dulu sampai tadi mungkin,, salah satu ketakutan ku ialah orang-orang seperti itu, dari dulu kalau ngelihat orang-orang seperti itu, pasti aku akan cpet-cepet menghindar bahkan lari.

Tapi tadi, pas bener lg berdiri di depan warnet trus di todong dg kalimat "yuk ado nasi dak ?"

ehm...aku langsung jawab "ahh...nasi? nasi apo? nasi putih ?
trus anak2 it jwab " baseng yuk,"

tunggu bentar yo!

trus aku langsung lari ke rumah, dengan perasaan masih takut sih. Lihat tempat nasi  ,, ohh sayang sekali nasi nya tidak cukup untuk mereka.

akhirnya dengan keadaan yang masih bingung, aku kembali  menemui mereka ,
dan ngomong " kalian dr mna?"

mereka : palembang yuk

aq        : kok dari arah sano

mereka  : kami dari tanjung yuk nak ke palembang

aq        : jalan kaki ? trus sekarang nak ngapoi

mereka : y yuk. kmi ne haus, laper, nak makan.
             mntak minum b jadilah uk
Setelah minum, mereka melanjutkan perjalanan. Aku memperhatikan dari jauh, smbil timbul rasa penyesalan... kenapa tidak aku tawari makan tadi ya, pling tidak  makan pempek aja jadilah.

Kejadian ini sangat berkesan untuk ku karena hari ini aku  bisa berpikir bahwa anak-anak  funk itu juga manusia, mereka makan nasi juga, haus juga. Kejadian hari ini berhasil  paling tidak membuat ku memandang mereka sama saja, mungkin juga bisa menghilangakan rasa takut ku.

Mereka seperti itu karena ketidaktahuan mereka. Inilah adalah proses pencarian jati diri mereka yang mungkin agak berbelok sedikit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar